Fungsi dry ice yang andal untuk berbagai keperluan sehari-hari maupun bisnis menjadikan popularitas es kering ini meningkat drastis. Bersamaan dengan itu, ada bahaya dry ice yang perlu diwaspadai.
Dry ice atau dikenal dengan es kering, merupakan bentuk padat dari karbon dioksida (CO2). Memiliki kemampuan menyublim yang dapat berubah bentuk dari padat menjadi gas. Sekilas tampak seperti es batu biasa, namun dalam penggunaannya membutuhkan perlakukan spesial. Sehingga apabila penggunaannya kurang tepat akan membawa bahaya.
Informasi berikut dapat menghindarkan Anda dari potensi bahaya dry ice. Sehingga Anda tak perlu lagi khawatir menggunakan produk ini, simak saja terus informasinya sampai akhir.
Bahaya Dry Ice yang Harus Diwaspadai, Apa Saja?

Beberapa bahaya ini sering digaungkan industri yang menggunakan dry ice dalam kegiatan operasional sehari-harinya. Simak untuk mengetahui risiko serta cara memperlakukannya agar senantiasa aman.
1. Bahaya Ledakan
Biasanya, ini terjadi pada lingkungan industri ketika mencoba menghilangkan kontaminasi, pelapis, maupun residu dari permukaan alat-alat produksi menggunakan dry ice pelet. Industri tertentu dengan sengaja menciptakan ledakan untuk membantu melancarkan operasional mereka.
Ledakan ini terjadi ketika gas yang menyublim memberikan tekanan pada wadah tersebut sehingga menimbulkan ledakan. Tentu ledakan ini ramah lingkungan, tidak menimbulkan racun dan juga tidak mudah terbakar. Meski demikian, perlu diingat bahwa langkah ini masih cukup berisiko akibat dari pelepasan gas CO2 secara berlebihan dalam wadah tertutup.
2. Cedera dan Luka Fisik
Dampak dry ice yang tidak terkira yaitu dapat menimbulkan cedera dan luka. Perlu Anda ketahui, dry ice memiliki suhu -78 derajat Celcius, sehingga cukup berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan kulit.
Walaupun jumlah kecil mungkin tidak memberi efek yang berarti, seperti es batu yang menempel. Namun sebenarnya, suhu rendah tersebut merusak bagian dalam organ kulit. Membuat sel-sel kulit membeku dan rusak. Bahkan, bisa merusak plastik dan karet.
Jadi, sangat jelas jawabannya ketika Anda penasaran mengenai apakah dry ice bisa dimakan atau tidak. Tentu jawabannya tidak.
3. Bahaya Saat Pengiriman
Jika kebutuhan Anda akan dry ice untuk bisnis frozen food maupun yang terkait dengan pengiriman produk, perhatikan cara packing yang aman. Bahaya dry ice yang paling sering terjadi saat pengiriman ialah meledak hingga membahayakan keselamatan orang yang mengantar (driver/kurir).
Saat pengiriman, biasanya produk dikemas sangat rapat. Nah, karena CO2 yang dilepaskan dry ice terperangkap maka dapat menimbulkan ledakan. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika dry ice disimpan dalam ruang sempit seperti kabin mobil.
Gas yang menyebar dalam ruang sempit tersebut menyebabkan pengemudi sesak napas hingga tak sadarkan diri.
Tips Aman Menggunakan Dry Ice, Bagaimana?

Meski penggunaan dry ice memiliki risiko yang cukup berbahaya, namun dengan penggunaan secara tepat, dry ice mampu memberikan manfaat yang sangat kompleks. Itulah alasan mengapa efek buruk dry ice tidak menghentikan orang-orang untuk menggunakannya.
Berikut tips yang bisa Anda ikuti untuk menghindari bahaya dry ice:
1. Mengetahui Cukup Informasi dan Lakukan Percobaan
Simpan informasi yang kami berikan di atas secara seksama, terkait apa saja pemicunya. Bahaya ledakan terjadi jika dry ice disimpan di ruang tertutup. Sementara dampaknya bagi tubuh bisa terjadi ketika dry ice menyublim menjadi CO2 dan terhirup, bersentuhan langsung dengan kulit atau termakan.
Selain mencari tahu apa saja yang menjadikan dry ice berbahaya, Anda juga perlu mengetahui tips penggunaannya lalu lakukan percobaan. Misalnya, ingin mengirim frozen food menggunakan dry ice, maka cobalah packing dengan benar dan lakukan percobaan pengiriman. Hal tersebut tidak hanya dapat menyelamatkan sekitar, tetapi sekaligus reputasi Anda.
2. Gunakan di Area Berventilasi Baik
Uap CO2 yang dihasilkan dry ice dapat menggantikan oksigen di udara. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan dry ice di area yang berventilasi baik agar CO2 tersebut dapat mengalir keluar dan tidak terperangkap. Misalnya, di teras, di halaman belakang, atau ruang terbuka.
Hindari penggunaan dry ice di ruang tertutup seperti kamar mandi, ruangan dingin, dan ruang berventilasi buruk lainnya untuk mencegah risiko asfiksia. Yakni risiko di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen yang ditandai dengan sesak nafas hingga pingsan.
3. Taruh di Wadah yang Tepat
Sama halnya dengan ruang berventilasi, wadah untuk menaruh dry ice juga harus memiliki sirkulasi yang baik atau tidak tertutup rapat. Styrofoam merupakan bahan penyimpanan yang tepat karena bersifat isolatif namun tidak kedap udara.
Masih ingat mengenai himbauan yang kami sampaikan sebelumnya tentang dry ice yang dapat merusak plastik, karet, hingga kaca? Risiko ini akan meningkat jika wadah berbahan plastik, karet dan kaca tersebut tertutup rapat. Kami tidak menyarankan wadah tersebut digunakan untuk dry ice.
4. Kenakan Alat Pelindung
Berkali-kali kami tidak pernah bosan untuk mengingatkan agar Anda tidak menyentuh dry ice dengan tangan kosong. Pasalnya, meski dalam jumlah kecil dan sedikit, suhu es kering ini tetap rendah dan berpotensi bahaya.
Kenakan sarung tangan longgar dan ber insulasi termal, atau penjepit. Selain tangan, mata juga perlu dilindungi menggunakan kacamata.
Dapatkan Dry Ice Aman dan Berkualitas di Atlantic Dry Ice

Setelah memahami bahaya dry ice dan tips penggunaannya secara aman, pastikan Anda memesan dari sumber yang terpercaya. Atlantic Dry Ice menyediakan dry ice berkualitas tinggi untuk berbagai keperluan Anda, dan tersedia dalam bentuk balok, slice, juga palet.
Dengan pengalaman dalam pengiriman dry ice hingga ke berbagai kota, Atlantic Dry Ice memastikan Anda menerima dry ice dalam keadaan baik dan maksimal. Kunjungi dry ice Depok untuk informasi lebih lanjut!