Kemajuan teknologi memunculkan beragam inovasi. Meski produk dry ice belum lama diluncurkan, manfaatnya pun saat ini semakin terasa. Tidak hanya untuk makanan dan minuman, penggunaan dry ice untuk industri farmasi pun telah banyak dilakukan.
Sebagai produk yang mirip dengan es batu, tentu penggunaan dry ice bisa terus dikembangkan. Sebab tidak hanya bisa membekukan, dry ice juga cenderung lebih bertahan lama. Dengan hal ini, para pengguna bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Lantas apa saja penggunaan dry ice dalam dunia farmasi? Dan disamping manfaatnya, apakah produk ini memiliki resiko penggunaan? Simak ulasan berikut dan dapatkan informasinya!
Apa Itu Dry Ice?

Dengan nama dry ice, banyak orang yang salah paham dengan produk ini. Dimana sebagian masyarakat masih menganggap, dry ice sama dengan es batu.
Pemahaman yang seperti ini tidaklah benar. Sebab meski bisa dimanfaatkan untuk makanan dan minuman, penggunaan dry ice lebih luas. Bahkan produk ini bisa diterapkan untuk pembekuan kriogenik. Sebuah pembekuan yang kadar ekstremnya lebih jauh dari sekedar menggunakan es batu.
Dalam bahasa Indonesia, dry ice sering diartikan sebagai es kering. Dimana dry ice adalah sebuah produk yang terbuat dari karbon dioksida. Proses pembuatannya dilakukan dengan penetrasi yang begitu tinggi, bahkan hingga mencapai -78°C.
Hal ini tentu menjelaskan perbedaannya dengan es batu. Dimana es batu merupakan produk yang terbuat dari air biasa. Dengan adanya bahan pembuatan, tentu efek dari kedua produk ini berbeda.
Selain itu jika es batu berada dalam suhu ruang, perubahannya jika mencari adalah kembali menjadi air. Sedangkan untuk dry ice, jika mencair akan kembali menjadi karbon dioksida. Maka saat mencari, diperlukan penanganan tertentu pada dry ice.
Dry Ice untuk Industri Farmasi

Jika dalam dunia medis dry ice sudah digunakan untuk penyimpanan darah donor, dalam dunia farmasi penggunaannya tak kalah beragam. Dan berikut beberapa penggunaannya dalam dunia farmasi:
1. Media Pengawetan
Dalam dunia farmasi, ada banyak hal yang perlu untuk diawetkan. Mulai dari bahan-bahan farmasi, hingga produk jadi. Untuk menjaga kemurnian, hal ini lumrah untuk dilakukan.
Selain itu dry ice juga digunakan sebagai media membekukan vaksin. Dengan sifat vaksin yang kerap kali mengandung unsur virus, dengan dibekukan tentu akan mencegah perkembangannya. Sebab dalam dunia farmasi, menjaga populasi virus maupun bakteri begitu penting.
Pengawetan produk farmasi dengan dry ice juga berpengaruh terhadap waktu penggunaan. Dalam kondisi beku, produk farmasi bisa digunakan untuk jangka yang panjang. Dimana dalam kondisi normal, terkadang sebuah produk hanya bertahan beberapa waktu.
2. Media Transportasi
Terkadang laboratorium farmasi terpisah antara satu unit dengan unit lainnya. Untuk memudahkan proses pembuatan produk farmasi, adanya media transportasi diperlukan. Utamanya adalah media untuk membekukan bahan maupun produk farmasi.
Dengan sifat dry ice yang lebih lama mencair daripada es biasa, hal ini menjadi hal yang menguntungkan. Terlebih jika jarak antara satu unit laboratorium dengan unit lainnya cukup jauh, tentu keawetan media pembeku sangat berpengaruh.
Selain itu jika kembali ke bentuk aslinya, maka dry ice akan menyublim. Yakni berubah kembali ke bentuk gas. Dengan demikian tidak akan meninggalkan bekas. Berbeda dengan es batu yang jika mencair akan meninggalkan air.
3. Pembersih Alat Farmasi
Penggunaan dry ice selanjutnya dalam dunia farmasi adalah sebagai media pembersih alat. Hal ini cocok untuk dilakukan, sebab alat-alat farmasi harus terus dalam keadaan steril.
Karbon dioksida merupakan senyawa gas. Hal ini cocok untuk melakukan pembasmian sisa-sisa bakteri yang melekat pada alat farmasi. Sebab setelah diaplikasikan pada alat, gas akan segera menguap.
Berbeda jika pembersihan menggunakan air. Dengan sifat air yang cair, biasanya justru menjadi media bakteri. Baik untuk berpindah antara satu benda ke benda lain, atau juga untuk berkembang biak. Membersihkan alat farmasi hanya dengan air lebih beresiko tetap terkena bakteri.
Nah itulah beberapa penggunaan dry ice untuk industri farmasi. Selain beberapa poin di atas, tentu penggunaannya bisa terus diperluas. Terutama pada hal yang berkaitan dengan sarana pembekuan dan sterilisasi.
Dan saat ini, untuk mendapatkan produk dry ice sudah semakin mudah. Produsen dry ice Bekasi menjadi salah satu produsen yang sudah berpengalaman. Baik dalam produksi maupun dalam proses delivery.
Perlu Diwaspadai dalam Penggunaan

Di samping manfaat produk dry ice yang semakin luas, tentu ada hal yang perlu untuk diwaspadai. Sebagai produk yang jika menyublim menjadi karbon dioksida, dalam aplikasi perlu memperhatikan mekanisme yang baik. Khususnya untuk menjaga keselamatan.
Langkah kewaspadaan utama yang perlu untuk diterapkan adalah pembuatan ventilasi yang baik. Dengan adanya ventilasi yang baik, kadar oksigen dalam ruangan akan tersuplai dengan baik. Hal ini akan mengurangi resiko menghirup karbon dioksida secara berlebih.
Sebab dalam beberapa kasus, menghirup karbon dioksida berlebih akan mendatangkan bahaya. Dimana efek yang paling ringan adalah menyebabkan mual-mual. Sedangkan efek paling berat bisa membuat manusia meninggal dunia.
Selain itu perlu menghindari media penyimpanan dry ice terlalu rapat. Sebab hal ini bisa menjadi menyebabkan media tersebut meledak. Sifat dasar karbon dioksida adalah mudah meledak jika terjadi hal-hal tertentu.
Dan hal yang juga perlu dihindari adalah kontak dry ice dengan benda-benda secara langsung. Bahkan bagi manusia sendiri, perlu mengenakan sarung tangan jika akan mengaplikasikan dry ice. Hal ini adalah langkah keamanan yang paling inti.
Nah itulah sedikit ulasan mengenai penggunaan dry ice untuk industri farmasi beserta dengan resikonya. Selain memberi banyak kemanfaatan, adanya resiko merupakan hal yang lumrah. Sebab besarnya manfaat lebih penting digunakan untuk memudahkan proses kegiatan.