Seperti halnya menyusui, menyimpan ASI juga cukup tricky. Karena harus memperhatikan proses penyimpanan agar kualitasnya terjaga. Umumnya, untuk menjaga kualitas, ASI disimpan dalam kulkas. Tapi, bagaimana jika menyimpan ASI tanpa kulkas? Apakah kualitas dan keamanannya tetap terjaga?
Tentu, sebagaimana yang kita tahu, air susu ibu atau ASI adalah sumber gizi utama pada bayi yang belum bisa mengkonsumsi makanan padat. Sesuai anjuran, air susu ibu sebaiknya diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama sejak bayi lahir untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.
Bagi sebagian ibu yang tidak memiliki kesibukan di luar rumah mungkin akan lebih memilih untuk memberikan ASI secara langsung. Sementara ada juga sebagian ibu yang bekerja di luar memilih untuk memerah ASI mereka dan nantinya diberikan kepada bayi melalui dot.
Ketika ASI selesai diperah, ASI perlu disimpan dengan tepat agar kualitasnya terlindungi dengan baik. Selain menyimpannya dalam kulkas, menyimpan ASI tanpa kulkas pun bisa dilakukan. Asalkan dengan tetap memperhatikan proses penyimpanan agar kualitas ASI terjaga sekalipun tanpa ada kulkas di sekitarnya.
Kesalahan Menyimpan ASI Tanpa Kulkas
Dalam prakteknya, menyimpan air susu ibu tanpa kulkas memang sering terjadi kesalahan yang berimbas pada rusaknya kualitas ASI. Sehingga ASI tidak layak dikonsumsi oleh bayi. Nah, beberapa kesalahan yang sering terjadi meliputi:
1. Menggunakan Wadah Tidak Steril
Salah satu kesalahan yang seringkali terjadi ketika menyimpan ASI adalah menggunakan wadah yang tidak steril atau tidak bersih. Wadah yang tidak steril dapat menjadi sarang bagi bakteri dan kuman. Bakteri dan kuman itulah yang dapat mengkontaminasi air susu ibu selama proses penyimpanan di luar kulkas.
2. Tidak Menutup Rapat Wadah Penyimpanan
Menyimpan air susu ibu dalam wadah yang tidak rapat juga kerap kali dilakukan. Bagaimanapun, wadah yang tidak tertutup dengan rapat memungkinkan udara dan bakteri untuk masuk dan mengkontaminasi ASI. Jadi, pastikan menutup kembali dengan rapat wadah penyimpanan ASI setelah digunakan.
3. Tidak Memperhatikan Suhu Ruangan
Salah satu kesalahan lain menyimpan ASI tanpa kulkas adalah tidak memperhatikan suhu ruangan. Suhu ruangan yang terlalu tinggi dapat menjadi masalah untuk air susu ibu.
Karena akan mempercepat pertumbuhan bakteri dalam ASI dan dapat menyebabkan kualitas ASI menjadi cepat rusak. Apalagi jika ASI disimpan dalam waktu yang terlalu lama dan tidak segera diberikan kepada bayi.
Bagaimana Tips Menyimpan ASI Tanpa Kulkas?
Menyimpan ASI tanpa kulkas memang bisa saja dilakukan, apalagi jika sedang bepergian. Tapi, dalam penyimpanannya perlu memperhatikan beberapa hal agar air susu ibu yang disimpan tetap berkualitas dan aman dikonsumsi bayi. Berikut ini adalah beberapa tips menyimpan ASI tanpa kulkas, diantaranya:
1. Hindari Menyimpan ASI di Tempat Panas
Sangat penting diingat bahwa menyimpan ASI di tempat yang panas dapat menyebabkan kerusakan pada ASI dan membuatnya tidak aman dikonsumsi bayi. Oleh karena itu, hindari menyimpan air susu ibu pada tempat yang terpapar langsung oleh sinar matahari atau tempat yang dekat dengan sumber panas.
Seperti kompor, mesin penghangat, dan lain sebagainya. Jika sedang berpergian, pastikan untuk tidak meninggalkan ASI di dalam mobil yang terparkir di bawah sinar matahari atau di dalam tas yang terlalu panas. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada ASI.
Tips menyimpan ASI tanpa kulkas dengan menjaganya tetap terhindar dari suhu panas yang berlebihan, dapat memastikan bahwa kualitas dan keamanan ASI tetap terjaga untuk bayi.
2. Menyimpan ASI di Cooler Bag
Jika menyimpan stok ASI segar dalam jumlah yang kecil, Anda dapat menyimpannya dalam beberapa kantong atau botol kaca khusus ASI dan kemudian dimasukkan dalam cooler bag. Cooler bag adalah salah satu alternatif andalan bagi ibu menyusui yang bekerja di luar rumah untuk menyimpan ASI jika tidak ada kulkas.
Untuk menyimpan ASI dalam cooler bag, Anda bisa memasukkan ice gel yang sudah dibekukan semalaman untuk menjaga suhu di dalam cooler bag tetap dingin. Usahakan untuk tidak terlalu sering membuka cooler bag secara terus-menerus untuk menjaga suhu di dalamnya agar tidak mengalami perubahan.
Namun meskipun begitu, cooler bag tidak bisa menjaga ASI dalam waktu yang terlalu lama. Daya tahan ASI yang disimpan dalam cooler bag bisa berbeda-beda tergantung suhu di tempat penyimpanannya.
3. Pertimbangkan Penggunaan Dry Ice
Jika ingin menyimpan ASI beku tetapi tanpa kulkas, Anda perlu menyimpannya dalam cooler atau box styrofoam. Jika sedang bepergian dan durasi perjalanan yang ditempuh cukup panjang, menyimpannya dengan bantuan dry ice adalah salah satu cara efektif yang bisa dilakukan.
Suhu dry ice yang sangat rendah dapat membantu menjaga suhu dalam cooler tetap dingin. Sehingga ASI dapat bertahan lebih lama dengan kondisi yang tetap beku hingga sampai tempat tujuan. Pun, kualitas ASI tetap terjaga dengan baik dan aman dikonsumsi oleh bayi.
Dry Ice, Solusi Menyimpan ASI yang Aman!
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tips menyimpan ASI tanpa kulkas salah satunya adalah dengan mempertimbangkan penggunaan dry ice. Tapi sebenarnya, apa itu dry ice?
Dry ice atau es kering adalah salah satu produk pendingin yang efektif untuk membantu menyimpan ASI agar tetap segar meskipun tanpa kulkas.
Berbeda dengan es batu, dry ice ini dibuat dari bahan dasar karbon dioksida yang kemudian dibekukan. Proses pembekuan inilah yang akhirnya menghasilkan dry ice dengan suhu yang sangat rendah dan dingin yaitu menyentuh angka -78 derajat Celcius.
Dengan fakta tersebut, dry ice sangat pas dimanfaatkan untuk menjaga ketahanan ASI yang tidak disimpan dalam kulkas. Anda bisa mendapatkan dry ice dari Atlantic Ice yang merupakan supplier dry ice Bekasi. Kami memiliki beragam produk dry ice yang bisa dipilih dan tentunya berkualitas dengan harga yang cukup terjangkau!
