Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan berbagai macam obat-obatan. Dalam prosesnya, ada cukup banyak efek samping yang bisa terjadi, sehingga tidak sedikit pasien yang mencoba cold capping demi bisa mengurangi beberapa efek tersebut.
Cold capping sendiri merupakan perawatan non invasif dan juga bebas obat, yang tujuannya untuk mengurangi rambut rontok akibat kemoterapi. Proses perawatan ini memang tidak bisa dikatakan mudah, namun akan sangat membantu pasien yang sedang membutuhkannya.
Agar lebih jelas, yuk simak beberapa informasi mengenai cold capping di bawah ini!
Sebenarnya, Apa Itu Cold Capping

Dari banyaknya jenis perawatan yang ada, kemoterapi bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling menyiksa. Bukan hanya karena prosesnya yang panjang, efek samping yang harus dirasakan juga tidak main-main. Salah satu efek samping yang paling sering terjadi adalah kerontokan rambut yang parah.
Untungnya, saat ini sudah ditemukan perawatan cold capping, yang menggunakan dry ice atau gel yang sangat dingin di bagian kepala, dan bisa mengurangi kerontokan tersebut. Ya, siapa yang menyangka sebelumnya bahwa dry ice untuk industri farmasi dan kesehatan bisa berperan sejauh ini, sampai bisa membantu pasien kemoterapi.
Dalam penggunaannya, cold cap dirancang sedemikian rupa agar bisa pas di kepala pasien, yang kemudian diisi dengan es kering atau gel yang sangat dingin.
Es kering atau gel yang sangat dingin tadi dipercaya bisa membantu menurunkan laju metabolisme folikel rambut, dan juga mengurangi jumlah terapi yang masuk ke dalam folikel rambut selama kemoterapi.
Sampai saat ini, ada dua buah jenis cold capping, yakni sistem pendingin kepala yang sudah otomatis dan topi dingin yang masih manual. Sistem pendingin yang otomatis bentuknya seperti helm, dan mesinnya akan terus menerus memompa es kering atau cairan pendingin lainnya melalui tutupnya.
Sedangkan untuk sistem pendingin yang manual, topi dinginnya terbuat dari bahan kantong es medis yang disimpan dalam lemari pendingin khusus. Topi dingin manual ini biasanya akan diganti setiap 20 hingga 30 menit sekali.
Pasien Kemoterapi yang Boleh Menggunakan Cold Capping
Sebenarnya, hampir seluruh pasien kemoterapi boleh menggunakan perawatan cold capping. Namun, untuk pasien kanker darah, kanker kulit dan juga otak membutuhkan persetujuan dari ahli onkologi terlebih dahulu.
Selain itu, pasien yang memiliki kondisi tertentu yang bisa menyebabkan sensitivitas di atas rata-rata terhadap rasa dingin juga membutuhkan tes dan persetujuan terlebih dahulu dari dokter yang menanganinya.
Terakhir, pasien yang menerima atau mendapatkan radiasi pada bagian tengkoraknya juga membutuhkan beberapa persetujuan terlebih dahulu sebelum mendapatkan treatment cold capping ini.
Intinya, akan lebih baik jika semua pasien yang ingin mendapatkan perawatan ini meminta persetujuan terlebih dahulu kepada dokter yang bertanggung jawab, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Alasan Orang Memilih Cold Copping

Kini, sudah semakin banyak ahli Onkologi yang mulai menyarankan perawatan cold capping pada pasiennya. Sebab, mereka percaya bahwa pasien kanker tidak hanya mengharapkan kesembuhan, namun ada perasaan tetap ingin tampil menarik di dalam hati mereka, terutama dengan rambut yang tetap terlihat cantik.
Dengan perasaan positif karena memiliki tampilan yang tetap cantik, hal ini bisa secara langsung dan tidak langsung dapat mempengaruhi keinginan pasien untuk sembuh lebih cepat, dan memiliki energi yang lebih besar dari sebelumnya.
Di tahun 2017, FDA menyebutkan bahwa lebih dari setengah pasien kemoterapi yang berjenis kelamin wanita yang menggunakan cold capping tidak mengalami kerontokan yang separah seperti mereka yang tidak menggunakannya.
Meski begitu, perlu juga diketahui bahwa suhu ekstra dingin yang dikeluarkan oleh cold capping membuat tidak sedikit pasien yang merasa kurang nyaman. Namun, pada akhirnya mereka akan puas dengan hasil yang didapatkan.
Cara Menggunakan Cold Capping

Meskipun setiap tempat mungkin memiliki cara treatment yang berbeda, namun sebenarnya inti dan cara penggunaan alat ini cukup sama. Yakni langkah pertama adalah menggunakan topi dingin selama sekitar 30 hingga 50 menit sebelum sesi kemoterapi dimulai.
Lalu, lima jam setelah sesi kemoterapi selesai, biasanya pasien akan disarankan untuk menggunakan cold capping lagi. Selama prosesnya, ketika topi dingin sudah mencair atau sudah tidak sedingin yang seharusnya, maka topi tersebut akan diganti.
Meskipun terdengar sederhana, namun tentu saja proses ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Setiap prosesnya harus berada dalam pengawasan dan persetujuan dokter kemoterapi.
Hal tersebut tentu saja untuk menghindari hal berbahaya, atau hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin saja terjadi.
Itulah beberapa informasi tentang cold capping, salah satu perawatan tanpa obat dengan es kering yang ternyata bisa membantu pasien kemoterapi. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan ada semakin banyak pasien kemoterapi yang bisa mendapatkan perawatan tambahan untuk efek samping kerontokan rambutnya.
Atlantic Dry Ice, Penyedia Es Kering Terbaik di Indonesia

Mengingat banyaknya kegunaan dry ice, dan industri yang menggunakan dry ice pun semakin beragam, maka tidak heran jika semakin ke sini semakin banyak orang yang mencari dry ice berkualitas.
Adalah Atlantic Dry Ice, Salah satu penyedia es kering terbaik yang sudah bisa menyediakan pengiriman ke banyak kota. Mulai dari pengiriman dry ice Depok dan kota-kota lain yang ada di sekitarnya.
Untuk harga pun, Anda tidak perlu khawatir, sebab harga dry ice di sini dijamin masih sangat bersahabat dan terjangkau. Jadi, tunggu apalagi, langsung sangat hubungi Atlantic Dry Ice dan dapatkan es kering terbaik untuk kebutuhan Anda.