Cara Packing Frozen Food tanpa Styrofoam, Aman Sampai Luar Kota!

Packing frozen food, Sumber: mokapos.com

Styrofoam kerap diandalkan sebagai material pengemasan berbagai bahan makanan termasuk pengemasan frozen food. Sayangnya, produk plastik ini berpotensi berbahaya bagi kesehatan pada penggunaan jangka panjang. Nah, dengan memahami cara packing frozen food tanpa styrofoam secara tepat, risiko tersebut dapat diminimalisasi.

Seperti yang kita tahu, styrofoam memang mampu menahan suhu benda di dalamnya sehingga tetap hangat atau dingin lebih lama. Namun sayangnya ada banyak pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan styrofoam sebagai kemasan pangan tanpa mempedulikan efek sampingnya. 

Itu sebabnya, Anda harus mengetahui pengemasan frozen food yang aman demi mengurangi dampak negatifnya. Namun, seperti apa?

Dampak Negatif Styrofoam bagi Kesehatan dan Lingkungan

Dampak negatif penggunaan styrofoam, Sumber: allrecipes.com
Dampak negatif penggunaan styrofoam, Sumber: allrecipes.com

Sebelum memilih styrofoam untuk packing frozen food sebaiknya Anda mengetahui apa bahaya penggunaan styrofoam. Styrofoam merupakan salah satu produk plastik yang sebaiknya dihindari terutama dalam pengemasan bahan makanan. 

Hal ini disebabkan karena perpindahan zat-zat kimia pada styrofoam ke makanan atau minuman dapat terjadi dengan mudah dan cepat. Ini dapat terjadi pada makanan dan minuman yang panas, memiliki kadar asam tinggi, mengandung lemak tinggi atau mengandung alkohol. 

Zat-zat kimia pada styrofoam seperti benzena dan stirena juga ditengarai sebagai pencetus kanker. Selain itu, styrofoam termasuk sulit didaur ulang dan tidak mudah terurai. Meski begitu, hingga saat ini masih cukup banyak pengusaha frozen food yang menggunakan styrofoam karena harganya yang cukup murah.

Alternatif Ramah Lingkungan untuk Packing Frozen Food

Shrink film packaging, Sumber: thongguan.com
Shrink film packaging, Sumber: thongguan.com

Salah satu kelemahan bisnis frozen food yaitu proses packing dan pengiriman barang yang cukup tricky. Sehingga tidak sedikit pebisnis yang memilih styrofoam untuk kemasannya. Padahal, masih ada banyak jenis kemasan frozen food lainnya sebagai alternatif cara packing frozen food tanpa styrofoam yang tentunya lebih aman. 

Beberapa jenis kemasan tersebut contohnya seperti:

1. Nylon Bag

Cara lain menghindari styrofoam yakni menggunakan kemasan Nylon bag. Bahan plastik dari nylon ini terbilang kuat dan tidak mudah bocor. Nylon bag juga tersedia dalam berbagai ukuran sehingga cocok untuk pengemasan frozen food berukuran kecil hingga besar. 

Terlebih, kekuatan dan durabilitas material ini bisa dikatakan cukup baik. Tak heran, dari semua alternatif styrofoam, nylon bag yang paling banyak dipakai untuk mengemas frozen food. 

2. SBS Paperboard

Cara packing frozen food tanpa styrofoam selanjutnya yakni menggunakan SBS paperboard. Kemasan ini cocok sebagai kemasan frozen food berukuran besar. 

Bukan hanya untuk frozen food siap saji, SBS paperboard juga biasa digunakan untuk mengemas produk susu, daging hingga es krim karena mampu menahan udara dingin dalam kemasan dengan baik.

3. Shrink Film/Shrink Wrap

Bahan packing frozen food aman pengganti styrofoam lainnya adalah shrink film atau shrink wrap. Material kemasan ini terbuat dari plastik berbahan polimer yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan bentuk makanan. 

Kemasan ini juga cocok untuk mengemas sayur atau buah di kulkas karena dapat menjaga makanan tetap beku di suhu ruang dalam jangka lama. Sehingga kualitas produk di dalamnya terjaga.

4. Wax Coated Cardboard

Wax coated cardboard dapat dimanfaatkan sebagai pengemas frozen food yang aman. Kelebihan dari material kemasan ini adalah lebih tahan panas dan dapat dipanaskan di microwave

Jadi, selain untuk menjaga kualitas makanan di suhu dingin, makanan beku juga dapat langsung disantap setelah dipanaskan di microwave menggunakan kemasan ini.

Beberapa alternatif jenis kemasan di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pilah kembali sesuai dengan produk dan budget Anda.

Cara Packing Frozen Food Tanpa Styrofoam

Dalam menjalankan bisnis frozen food, bukan hanya pemilihan jenis packaging saja yang perlu diperhatikan. Anda juga perlu memahami cara packing frozen food tanpa styrofoam yang aman agar produk frozen food tetap segar dalam jangka lama. Bagaimana cara pengemasannya?

1. Menyiapkan Stok Frozen Food

Pertama, persiapkan stok makanan beku yang siap kirim dan pastikan makanan beku tersebut benar-benar bersih. Hal ini penting terutama untuk frozen food yang waktu produksinya lebih lama seperti sosis, nugget dan olahan daging lainnya. 

Mengirim frozen food yang masih beku tidak mudah rusak dan jauh lebih tahan lama di perjalanan. Oleh sebab itu, pastikan makanan yang dikirim benar-benar beku, tidak setengah beku atau belum beku sama sekali.

2. Kemas Frozen Food Memakai Kemasan Kedap Udara

Pilih kemasan yang tepat selain styrofoam untuk makanan beku yang akan Anda kirimkan. Sebagai contoh, untuk frozen food sejenis sayuran atau olahan daging dapat menggunakan kemasan vacuum nylon bag

Pastikan kemasan tersebut benar-benar rapat sebelum dikirimkan. Tujuannya yaitu agar makanan tidak mudah mencair dan mencegah pertumbuhan bakteri di suhu ruang.

3. Menyiapkan Packing Frozen Food Lainnya

Setelah mengemas produk frozen food menggunakan nylon bag, tambahkan lapisan kemasan lainnya agar makanan beku tahan lama di perjalanan. Peralatan packing lainnya termasuk kardus yang kuat. 

Jangan lupa untuk persiapkan bubble wrap, alumunium foil dan ice gel yang biasa dipakai dalam pengiriman frozen food.

4. Menambahkan Ice Gel

Selanjutnya, tambahkan ice gel di luar kemasan frozen food. Ice gel memiliki sifat mudah beku dan tidak mudah mencair sehingga dapat menjaga suhu makanan tetap dingin selama pengiriman yang memerlukan transit.

Alternatif lain, Anda dapat menggunakan dry ice. Produk es kering ini memiliki suhu yang jauh lebih rendah dan tidak mencair, sehingga cocok untuk pengiriman frozen food karena tidak meninggalkan residu air.

5. Lapisi dengan Alumunium Foil dan Bubble Wrap

Sebelum memasukkan frozen food ke dalam kotak, lapisi terlebih dahulu dengan alumunium foil atau bubble wrap lalu rekatkan dengan isolasi. Bubble wrap nantinya akan melindungi frozen food dari bantingan atau guncangan selama pengiriman.

Pada bagian luar, gunakan selotip fragile sebagai penanda agar selama pengiriman produk Anda tidak ditumpuk dengan banyak barang lainnya.

6. Masukkan kemasan Makanan Beku ke Dalam Kotak

Cara packing frozen food tanpa styrofoam selanjutnya yakni memasukkan kemasan frozen food ke dalam kotak yang kuat dan kokoh. Anda dapat memasukkan kemasan frozen food ke dalam kotak seperti kotak ikan yang kokoh. 

Pilih kotak dari kertas tebal. Kemudian rekatkan dengan isolasi sehingga kotak tidak terbuka sepanjang perjalanan. 

7. Beri Label ke Kotak Makanan Beku

Selain selotip fragile, beri label frozen food di luar kemasan paket sehingga kurir pengiriman dapat memberikan penanganan yang tepat dan khusus untuk paket tersebut. Biasanya kurir akan menyimpan paket di freezer atau tempat yang lebih dingin agar tidak tertumpuk dengan paket lainnya saat transit.

Packing Frozen Food yang Aman dengan Dry Ice!

Storage dry ice, Sumber: emergencyice.com
Packing frozen food dengan dry ice, Sumber: emergencyice.com

Selain memperhatikan cara pengemasan makanan beku, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal selama pengiriman. Tips packing frozen food agar aman salah satunya adalah memilih layanan pengiriman instan (same day). Tujuannya agar produk frozen food dapat terjaga kualitasnya dan lebih aman sampai tujuan. 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan es kering dari Atlantic Ice. Supplier dry ice Bekasi ini akan akan membantu packing frozen food ke luar kota menjadi lebih aman. Selain itu, cara packing frozen food dengan dry ice juga lebih ekonomis.

Anda bisa konsultasikan kebutuhan dry ice untuk usaha frozen food Anda pada Atlantic Ice. Yuk segera order!

More Posts

Dry ice aman untuk makanan, Sumber: flavourblaster.com

Menyimak Apakah Dry Ice Aman untuk Makanan?

Penggunaan dry ice pada makanan memang menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya di industri pengiriman makanan, restoran, sampai catering. Namun dari penggunaan tersebut, kemudian